Mencari Referensi-Referensi Yang Relevan
Nama : Vincent Valentino Joshua Gerungan
NPM : 202246500735
Dosen Pengampuh : Dr.Sn. Angga Kusuma Dawami M. Sn.
1. PENDEKATAN KONSEP MIMESIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH MEDAN DALAM MENGEKSPRESIKAN IDE KEDALAM BENTUK
KARYA SASTRA
pada jurnal ini saya dapati bahwa pengkaji juga menggunakan teori mimesis tetapi memiliki fokus yang berbeda dengan saya. pada jurnal ini pengkaji menggunakan teori mimesis sebagai acuan untuk meningkatkan kemampuan mengekspresikan ide ke dalam karya sastra sementara saya memiliki fokus terhadap karya lukis. Pengkaji juga menggunakan pendekatan teori mimesis secara bertahap, mulai dari brainstorming mengenai definisi, sejarah dll, lalu sang pengkaji masuk ke tahap berikutnya yakni meminta para mahasiswa/i untuk memahami konsep mimesis literatur-literatur yang bisa mereka dapatkan melalui library research maupun internet research, lalu lanjut untuk menggali ide-ide kreatif mereka dan menuangkannya pada sebuah karya sastra berupa puisi, prosa, atau drama, lalu tahap terakhir para mahasiswa/i mempresentasikan hasil kerja mereka, mengkritisi hasil kerja temannya, lalu membuat kesimpulan.
2. Aplikasi Teori Mimesis Dalam Novel Tarian Setan Karangan Saddam Hussein
Pada jurnal ini pengkaji juga menggunakan teori mimesis pada tulisannya namun untuk objek yang di bahas berbeda dengan objek yang akan saya bahas pada artikel ilmiah saya. Di sini pengkaji mengaplikasikan teori mimesis ke dalam novel “Tarian Setan” karangan Saddam Hussein, pada jurnal ini sang pengkaji menganalisis novel tersebut mulai dari para tokoh hingga ke jalan ceritanya seperti konflik dll. Menurut sang pengkaji unsur mimesis yang ada di dalam novel tersebut yang tidak kalah menonjolnya adalah pada bagian akhir cerita yang berjudul “Hancurnya Menara Kembar” karena pada bagian cerita tersebut menceritakan secara detail strategi peperangan antar kubu, sehingga memperjelas bahwa apa yang dituangkan oleh sang penulis ke dalam novel tersebut sudah ada di dunia nyata atau merupakan mimesis dari dunia nyata.
3.ANALISIS ELEMEN VISUAL GAME “PAMALI” DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEORI MIMESIS PLATO
Pada jurnal ini sang pengkaji juga menggunakan teori mimesis tulisannya, pada jurnal ini sang pengkaji membahas mengenai suatu game bernama “Pamali” besutan dari Storytale Studio. Di sini pengkaji menggunakan teori mimesis untuk menganalisis beberapa elemen visual yang terdapat pada game Pamali salah satunya adalah latar game tersebut contohnya visualisasi latar dari halaman yang luas di malam hari dengan grading warna gelap lalu ada tambahan asset pohon beringin besar dengan ayunan yang tergantung pada salah satu tangkainya, konsep dari latar tersebut merupakan sebuah imitasi dari dunia nyata yang dimana pohon beringin dinilai memiliki kesan angker karena bentuknya yang besar menjulang. Teori mimesis sangat membantuk pengkaji dalam mengkaji tulisannya untuk mengetahui konsep perancangan atau ide utama dari elemen visual yang terdapat pada game tersebut.
4. ANALISIS STRUKTUR KOREOGRAFI TARI PAKUJAJAR BERDASARKAN TEORI MIMESIS PLATO
https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/yaqhzan/article/download/11774/pdf_45
Pada jurnal ini pengkaji mencoba menganalisis struktur koreografi tarian Pakujajar menggunakan teori mimesis. Pada jurnal ini pengkaji membahas gerakan dasar dari tari Putra Klasik yang di adopsi oleh koresografi tari Pakujajar wawancara bersama Toto Sugiarto. Sang pengkaji menyimpulkan bahwa tari Pakujajar menggambarkan sosok pria yang gagah, lalu properti yang digunakan yaitu pohon pakujajar yang melambangkan tekad lurus pada pemuda yang bertindak sebagai kesatria, dan juga ada makna, simbol, dan nilai yang terkandung di dalam tarian tersebut. Struktur dari tarian tersebut merupakan sebuah peniruan/mimesis berdasarkan dari ide-ide pada cerita legenda kota sukabumi, struktur hingga properti pada tari tersebut selalu berasosiasi dengan ide-ide dari nilai-nilai kearifan lokal sunda.
5. Penerapan Mimesis Dalam Novel Empress Orchid Karya Anchee Min (Penelitian Analisis Isi)
http://seminar.bsi.ac.id/snit/index.php/snit-2018/article/download/77/89
Pada jurnal ini sang pengkaji menganalisi isi dari novel Empress Orchid karya Anchee Min menggunakan teori mimesis. Di sini pengkaji menganalisis aspek latar belakang dari tokoh Orchid dan Mengaitkan hubungannya dengan aspek sosial politik dalam dunia nyata yang di tulisakan ke dalam sebuah tabel-tabel sehingga tersusun rapih. Sang pengkaji membuat kesimpulan bahwa tokoh Orchid adalah seorang yang cerdas, tegar, gigih, keras kepala, ambisius, realistis, tetapi sangat menyayangi keluarganya. Lalu unsur mimesis yang terdapat dalam novel tersebut ada pada aspek-aspek sosial politik dalam karyanya yang memiliki hubungan dengan aspek sosial yang terjadi di dalam dunia nyata.
6. VIDEO GAME NINTENDO SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN KARYA LUKIS
https://journal.student.uny.ac.id/index.php/serupa/article/download/14852/14408
Pada jurnal ini sang pengkaji membuat penjelasan mengenai tugas lukis nya yang terinspirasi dari nintendo yang merupakan sebuah developer sekaligus publisher game yang ada di dunia nyata. Di sini sang pengkaji menggunakan game-game dari nintendo sebagai objek refrensi untuk karya nya, sang pengkaji membuat lukisannya melalui visualisasi untuk mengolah kembali hasil pengamatannya terhadap video game nintendo yang pernah ia mainkan lalu menggabungkannya dengan karakter atau figur yang telah diciptakan oleh sang pengkaji itu sendiri. Aspek mimesis dari karya tersebut ada pada refrensi nya/inspirasi nya yang berasal dari sebuah developer game besar yang ada di dunia nyata yaitu nintendo, yang telah menciptakan beberapa game ternama seperti Super Mario Bros, Pokemon, dan The Legend Of Zelda.
7.KAJIAN MIMESIS DALAM NOVEL NORUWEI NO MORI KARYA HARUKI MURAKAMI
https://journal.unipdu.ac.id/index.php/diglosia/article/download/350/315
Pada jurnal ini sang pengkaji melakukan analisis pada novel berjudul “Noruwei No Mori”
dengan menggunakan teori mimesis, ia menyimpulkan bahwa kehidupan yang digambarkan dalam novel tersebut berisi tentang kehidupan dari mahasiswa baru yang di alami oleh Toru Watanabe merupakan suatu gambaran nyata kehidupan seorang mahasiswa baru pada umumnya yang tinggal jauh dari kota asalnya. Kisah cinta yang terjadi di dalam novel tersebut juga terjadi di dalam dunia nyata yang di mana seorang remaja mengalami cinta pertama dan kemudian di hadapkan pada pilihan yang sulit dalam memilih cinta. Serta persahabatan yang dapat menimbulkan rasa cinta.
8. KAJIAN MIMESIS PADA NOVEL BUMI MANUSIA KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA
http://eprints.unram.ac.id/3823/1/jurnal.docx
Pada jurnal ini sang pengkaji membahas mengenai novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer menggunakan teori mimesis. Salah satu tujuan ia membuat jurnal ini adalah untuk mengetahui cerminan sejarah yang benar-benar terjadi dalam novel tersebut yang bisa dibilang adalah imitasi dari suatu hal yang ada di dunia nyata. Sang pengkaji pun menemukan sebagai berikut, yang pertama ada kondisi sosial budaya pada masa kolonial yaitu diskriminasi berdasarkan ras, yang kedua ada budaya sungkem pada masyarakat jawa, yang ketiga ada sistem patriarki, dan yang terakhir ada stratifikasi sosial pada masa Kolonial, terdiri dari dua tingkatan yang pertama priayi dan yang kedua masyrakat biasa.
9. KAJIAN MIMESIS DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH KARYA HABIBBURAHMAN EL-SHIRAZY SERTA KETERKAITANNYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA
http://eprints.unram.ac.id/9774/1/E1C%20111%20132.pdf
Pada Jurnal ini sang pengkaji mencoba menganalisis sebuah novel yang berjudul “Ketika Cinta Bertasbih” karya Habibburahman El-Shirazy, menggunakan teori mimesis.
Sang pengkaji menarik kesimpulan bahwa kajian yang terjadi di dalam novel tersebut menggunakan realitas sosial, realitas sosial sendiri menekankan pada aspek sosial yang di alami oleh tokoh-tokoh dalam novel tersebut yang berdasarkan kenyataan, lalu pengkaji menguraikannya berkaitan dengan data-data mimesis yang meliputi, 1. Interaksi sosial dengan mengarah pada kenyataan mimesis, 2. Kontak sosial yang terjadi dalam kehidupan nyata, 3. atau peniruan dari kehidupan nyata, 4. Karya sastra dengan didasarkan pada kenyataan kehidupan sosial yang dialami,5. Mengaitkan karya sastra dengan realita suatu kenyataan.
10.MEMAHAMI NOVEL SEPUTIH HATI YANG TERCABIK KARYA RATU WADARITA MELALUI PENDEKATAN MIMESIS
http://kibascenderawasih.kemdikbud.go.id/index.php/kibas/article/download/311/246/1161
Pada jurnal ini sang pengkaji mencoba untuk memahami novel “Seputih Hati Yang Tercabik” karya Ratu Wadarita menggunakan pendekatan mimesis. Di jurnal ini sang pengkaji menyimpulkan beberapa poin sebagai berikut.
1. Karya sastra pada hakikatnya adalah sebuah mimesis, yaitu tiruan belaka dari
realita.
2. Prosa dapat dipahami sebagai teks atau karya rekaan yang tidak berbentuk dialog, yang isinya dapat merupakan kisah sejarah atau sederetan peristiwa. Prosa merupakan karya sastra yang isinya dapat kita temukan di dalam kehidupan sehari-hari.
3. Semua karya sastra sesungguhnya dapat dikaji melalui beberapa teori, pendekatan, dan sudut pandang. Pembaca dapat memahami isi sebuah karya sastra melalui bermacam pendekatan, salah satunya, yaitu melalui teori universe yang dikemukakan oleh Abrams.
4. Model yang ditawarkan oleh Abrams dalam memahami karya sastra dapat didekati dengan empat pendekatan, yaitu, pertama, pendekatan yang menitikberatkan pada karya itu sendiri. Pendekatan ini disebut pendekatan objektif. Kedua, pendekatan yang menitikberatkan pada penulis. Pendekatan ini disebut pendekatan ekspresif. Ketiga, pendekatan yang menitikberatkan pada semesta. Pendekatan ini disebut pendekatan mimetik, dan keempat, pendekatan yang menitikberatkan pada pembaca. Pendekatan ini disebut pendekatan pragmatik.
5. Sebagai implementasi dari beberapa teori sastra yang ada, novel Seputih Hati yang Tercabik karya Ratu Wardarita menjadi karya prosa yang menarik untuk dibahas dan dipahami isinya melalui pendekatan mimetis Abrams.
6. Pembahasan tentang pendekatan mimesis terhadap karya sastra diharapkan dapat menjadi pengayaan khazanah ilmu pengetahuan dan menjadi acuan bagi penulis yang berminat untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
11. SIGNIFICANT FORM SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS
http://digilib.isi.ac.id/7065/1/BAB%20I.pdf?ssp=1&darkschemeovr=1&setlang=en-ID&safesearch=moderate
Pada Jurnal kali ini sang pengkaji membahas tentang penggunaan teori significant form sebagai landasan dalam penciptaan karya seni lukis. Pengkaji juga mengambil inspirasi dari karya-karya Clive Bell, Roger Fry, dan Piet Mondrian. Jurnal ini juga memaparkan proses pembuatan karya seni lukis dengan menggunakan teknik cat akrilik dan kanvas. Tetapi yang lebih ditekankan pada jurnal ini adalah bagiamana hubungan antara teori significant form dengan sebuah lukisan.
12.BENTUK BERMAKNA ESTETIKA KERAMIK GEOMETRIS NATAS SETIABUDHI
Pada Jurnal ini sang pengkaji membahas tentang karya-karya keramik geometris yang dibuat oleh Natas Setiabudhi dengan menggunakan pendekata teori significant form. Pengkaji menganalisis bentuk, warna, tekstur, dan komposisi dari karya-karya keramik tersebut. Pada Jurnal ini juga menjelaskan tentang latar belakang, proses pembuatan, dan makna dari karya-karya keramik tersebut.
Pada Jurnal ini samg pengkaji membahas tentang konsep estetika formalistik dalam karya seni. Pengkaji juga menguraikan tentang teori significant form yang dikemukakan oleh Clive Bell dan Roger Fry di dalam jurnal ini. Pengkaji juga melakukan perbandingan antara teori significant form dengan teori estetika lainnya, seperti ekspresionisme, impresionisme, dan kubisme.
14. PENDEKATAN TEORI MIMESIS DALAM PENGKARYAAN SENI SERAMIK
Pada Jurnal yang satu ini sang pengkaji membahas tentang penggunaan teori mimesis dalam pengkaryaan seni seramik. Pengkaji juga menguraikan konsep mimesis dalam seni rupa dan seni seramik di dalam jurnal ini, serta memberikan contoh-contoh karya seni seramik yang mengaplikasikan teori mimesis. Jurnal ini juga menjelaskan proses dan teknik pembuatan seni seramik dengan menggunakan teori mimesis.
15. Perancangan Game Fighting Peresean Sebagai Media Pengenalan Budaya Suku Sasak
Pada jurnal ini pengkaji membahas tentang bagaimana membuat sebuah game yang bergenre fighting dengan mengambil tema budaya peresean, yaitu sebuah adat istiadat suku Sasak di Lombok yang menggunakan rotan dan tameng sebagai senjata.
Unsur mimesis di dalam jurnal tersebut adalah penggunaan elemen-elemen visual, audio, dan interaktif yang mencerminkan realitas budaya peresean. Misalnya, pengkaji menggunakan gambar-gambar yang menampilkan pemandangan, pakaian, senjata, dan gerakan-gerakan peresean yang sesuai dengan kenyataan. pengkaji juga menggunakan suara-suara yang menggambarkan suasana, musik, dan dialog-dialog peresean yang otentik. pengkaji juga membuat sistem permainan yang memungkinkan pemain untuk merasakan sensasi dan tantangan peresean, seperti memilih karakter, mengatur strategi, dan mengontrol gerakan. Dengan demikian, pengkaji telah berhasil membuat game yang meniru atau merepresentasikan budaya peresean dengan baik.
16. ANALISIS PENGGUNAAN MIMESIS BAHASA JEPANG YANG MENGGAMBARKAN PERASAAN DALAM MANGA BLACK CLOVER KARYA TABATA YUUKI
https://repository.stba-jia.ac.id/394/
Pada jurnal ini pengkaji membahas tentang penggunaan mimesis bahasa Jepang yang menggambarkan perasaan dalam manga Black Clover karya Tabata Yuuki. Mimesis adalah kata-kata yang menirukan suara perasaan manusia dan suatu keadaan, dalam bahasa Jepang mimesis banyak digunakan dalam perckapan sehari-hari, seperti percakapan dalam komik. Manga Black Clover adalah sebuah manga yang bergenre fantasi dan aksi yang menceritakan tentang petualangan Asta dan Yuno, dua anak yatim yang bercita-cita menjadi Raja Penyihir.
Pengkaji kemudian menyimpulkan bahwa mimesis adalah salah satu cara untuk mengungkapkan perasaan secara lebih hidup dan menarik dalam bahasa Jepang, khususnya dalam manga. Pengkaji juga berharap bahwa penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi peminat mimesis yang terkandung di dalam manga.
17. STRATEGI DAN PERANAN KURIBAYASHI TADAMICHI PADA PERANG IWOJIMA DALAM NOVEL CHIRUZO KANASHIKI KARYA KAKEHASHI KUMIKO
http://journal.unpad.ac.id/ejournal/article/download/1699/1713
Pada jurnal ini pengkaji membahas tentang strategi dan peranan Kuribayashi Tadamichi, seorang jenderal Jepang yang memimpin pertahanan Pulau Iwo Jima melawan serangan Amerika Serikat pada Perang Dunia II, yang tercermin dalam novel Chiruzo Kanashiki karya Kakehashi Kumiko. Novel ini adalah sebuah karya sastra yang berdasarkan pada fakta sejarah, namun juga mengandung unsur fiksi dan imajinasi. Pengkaji menggunakan pendekatan mimesis, yaitu pendekatan yang mengkaji hubungan antara karya sastra dan realitas, untuk menganalisis novel tersebut.
Novel ini menunjukkan hubungan mimesis yang kuat antara karya sastra dan realitas, yaitu bagaimana novel tersebut meniru atau merepresentasikan fakta sejarah, namun juga memberikan ruang bagi imajinasi dan interpretasi pembaca. Novel ini juga mengandung pesan moral dan humanis tentang perang dan kemanusiaan.
18. ANALISIS MAKNA MIMESIS DALAM SERIAL ANIME NIHON NO MUKASHI BANASHI
https://repository.stba-jia.ac.id/311/
Pada Jurnal ini pengkaji membahas tentang makna mimesis yang terdapat dalam serial anime Nihon no Mukashi Banashi, yaitu sebuah serial anime yang mengadaptasi cerita-cerita rakyat Jepang yang berasal dari berbagai daerah dan zaman. Mimesis kata adalah kata-kata yang menirukan suara, perasaan, atau keadaan yang ada di dunia nyata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna mimesis dalam serial anime tersebut serta mengetahui klasifikasi masing-masing mimesis. Pengkaji juga menunjukkan bahwa mimesis memiliki makna yang beragam dan bervariasi, tergantung pada konteks, latar belakang, dan pengalaman pembaca atau penonton.
19. SURGA DALAM MIMESIS: REPRESENTASI SURGA DALAM CERPEN ‘SANG PENDETA DAN KEKASIHNYA’ KARYA YUKIO MISHIMA
https://journal.binus.ac.id/index.php/Humaniora/article/download/2882/2276/7851
Pengkaji memilih cerpen ini karena cerpen ini mengandung tiga representasi surga yang berbeda dari tiga tokoh utama, yaitu narator, Sang Pendeta, dan Selir Agung. Pengkaji berpendapat bahwa representasi surga ini mencerminkan pandangan dan keinginan masing-masing tokoh, serta menggambarkan konflik antara idealisme dan realisme, spiritualitas dan materialisme, serta moralitas dan hedonisme.
Pengkaji menyimpulkan bahwa cerpen ‘Sang Pendeta dan Kekasihnya’ adalah sebuah karya sastra yang memiliki nilai estetika dan filosofis yang tinggi. Cerpen ini berhasil menampilkan tiga representasi surga yang berbeda dengan cara yang realistis dan dramatis. Cerpen ini juga menunjukkan hubungan mimesis yang kuat antara karya sastra dan realitas, yaitu bagaimana cerpen ini meniru atau merepresentasikan fakta sejarah, namun juga memberikan ruang bagi imajinasi dan interpretasi pembaca. Cerpen ini juga mengandung pesan moral dan humanis tentang surga dan kemanusiaan.
20. EMOSI ESTETIS PADA LUKISAN “IBU DAN ANAK” KARYA BASOEKI ABDULLAH
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/article/download/36724/18762
Pada jurnal ini pengkaji membahas tentang makna simbolik dari lukisan “Ibu dan Anak” yang menggambarkan seorang ibu yang sedang menggendong anaknya, dan menimbulkan emosi oleh para penikmatnya. Pengkaji menggunakan pendekatan teori kritik Clive Bell (significant form) untuk menganalisis unsur-unsur visual, seperti bentuk, warna, garis, dan tekstur, yang mencerminkan perasaan dan pandangan van Gogh tentang kehidupan dan kematian. Jurnal ini juga menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, dan proses pembuatan lukisan “Ibu dan Anak”. Unsur significant form di dalam jurnal ini adalah unsur-unsur visual yang menimbulkan respons estetis pada penikmat seni, tanpa memperhatikan makna atau konten dari lukisan tersebut, seperti warna, bentuk, garis, dan tekstur.
21. DALONGDALAM LUKISAN SUREALIS
https://ejournal.unp.ac.id/index.php/serupa/article/download/105422/102096
Pada Jurnal ini sang pengkaji membahas tentang penggunaan alat adat dan kebudayaan Aceh yang bernama dalong dalam penciptaan karya seni lukis aliran surealis. Dalong adalah alat yang digunakan untuk meletakkan berbagai hidangan dalam setiap upacara adat Aceh. Pengkaji berpendapat bahwa dalong telah terpinggirkan oleh perkembangan zaman dan ingin mengungkapkan eksistensinya melalui karya seni lukis. Pengkaji menggunakan aliran seni surealis, yaitu aliran seni yang bersifat mustahil pada kenyataan dan lebih mengarah pada visualitas alam mimpi. Unsur mimesis di dalam jurnal ini adalah penggunaan fakta budaya sebagai latar belakang karya seni lukis, yaitu adat dan kebudayaan Aceh yang menggunakan dalong dalam setiap upacara. Pengkaji menggunakan sumber-sumber budaya, seperti buku, jurnal, artikel, dan internet, untuk mendukung analisisnya.
22.ADAPTASI SUREALISME DALAM RANCANGAN ARSITEKTUR
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jmm/article/download/336/261
Pada jurnal “Adaptasi Surealisme dalam Rancangan Arsitektur” membahas tentang bagaimana arsitektur dapat mencerminkan dunia bawah sadar kita dengan cara yang kreatif dan unik. Jurnal ini menggunakan teori Mimesis dari Aristoteles, yang menyatakan bahwa seniman meniru kenyataan sesuai dengan imajinasi mereka untuk menciptakan karya baru. Sebagai contoh, jurnal ini menunjukkan bangunan yang terinspirasi dari surealisme, seperti Crooked House di Polandia, dan Fred and Ginger di Ceko. Jurnal ini mengajak kita untuk melihat arsitektur sebagai sebuah bentuk seni yang dapat mengekspresikan hal-hal yang tidak biasa dan menarik.
23. KRISIS MORAL DALAM KARYA SENI LUKIS SUREALIS
https://ejournal.unp.ac.id/index.php/serupa/article/download/108115/103155
Pada Jurnal ini sang pengkaji membahas tentang bagaimana seniman lukis surealis menggambarkan keadaan krisis moral yang terjadi di masyarakat saat ini dengan cara yang kreatif dan unik. Jurnal ini menggunakan teori Mimesis dari Aristoteles, yang menyatakan bahwa seniman meniru kenyataan sesuai dengan imajinasi mereka untuk menciptakan karya baru.
Unsur Mimesis dalam karya lukis surealis adalah proses peniruan kenyataan yang dilakukan oleh seniman dengan cara yang tidak realistis, tetapi lebih berdasarkan pada dunia bawah sadar, mimpi, dan fantasi. Seniman surealis mencoba untuk mengekspresikan hal-hal yang tidak dapat dijelaskan oleh logika dan akal sehat, tetapi memiliki makna simbolis dan psikologis. Dengan demikian, karya lukis surealis bukanlah sekadar reproduksi kenyataan, tetapi juga merupakan interpretasi kenyataan yang bersifat kritis dan kreatif.
24. Tinjauan Seni Rupa Aliran Seni Rupa dan Periode Seni Rupa Modern Indonesia
Pada jurnal ini sang pengkaji membahas tentang pengertian, sejarah, karakteristik, dan contoh-contoh aliran seni rupa yang berkembang di Indonesia sejak masa pra-sejarah hingga masa modern. Jurnal ini juga menjelaskan tentang periode-periode seni rupa modern Indonesia, yaitu periode perintis (1900-1945), periode kemerdekaan (1945-1965), periode orde baru (1965-1998), dan periode reformasi (1998-sekarang). Unsur mimesis dalam seni rupa adalah proses peniruan atau penyajian kenyataan oleh seniman dengan cara yang sesuai dengan imajinasi, ekspresi, dan gaya mereka. Unsur mimesis dapat dilihat dari berbagai aliran seni rupa, seperti naturalisme, realisme, impresionisme, ekspresionisme, surealisme, kubisme, abstraksionisme, dan lain-lain.
25. KARYA SASTRA: MIMESIS, REALITAS ATAU MITOS ?
https://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/humbud/article/download/557/913
Jurnal ini membahas tentang hubungan antara karya sastra, mimesis, dan realitas. Jurnal ini mengajukan pertanyaan apakah karya sastra merupakan tiruan dari kenyataan, ataukah kenyataan itu sendiri, ataukah mitos yang diciptakan oleh imajinasi penulis. Jurnal ini mengulas beberapa pandangan tentang mimesis, yaitu mimesis sebagai peniruan, mimesis sebagai representasi, dan mimesis sebagai kreasi.
Kesimpulan dari Jurnal ini adalah bahwa karya sastra tidak dapat dipisahkan dari mimesis, karena karya sastra merupakan hasil dari proses imajinasi yang meniru, merepresentasikan, atau menciptakan kenyataan. Namun, karya sastra juga bukan sekadar mimesis, karena karya sastra memiliki nilai estetik, kritis, dan kreatif yang tidak dimiliki oleh kenyataan itu sendiri. Karya sastra juga bukan mitos, karena karya sastra memiliki keterkaitan dengan konteks sosial, budaya, dan sejarah yang melingkupinya. Dengan demikian, karya sastra adalah mimesis, realitas, dan mitos sekaligus, yang saling berinteraksi dan bertransformasi dalam sebuah karya seni.
26. ANALISIS NOVEL TERJEMAHAN MENCARI PEREMPUAN YANG HILANG KARYA ZURIYATI
(KAJIAN PENDEKATAN MIMESIS)
https://lpa.ubt.ac.id/repository/peer_review/FILE_Publikasi_e6a3f04fd61b6f10cb4c1d2848944de0.pdf
Jurnal ini menggunakan teori mimesis dari Aristoteles, yang menyatakan bahwa seniman meniru kenyataan sesuai dengan imajinasi mereka untuk menciptakan karya baru. Jurnal ini menunjukkan beberapa elemen yang memiliki kesamaan dengan dunia nyata dalam novel tersebut, yaitu meninggalkan bayi di masjid, runtuhnya bangunan hunian penduduk, dan penjualan makanan kadaluarsa.
Unsur mimesis dalam novel Mencari Perempuan yang Hilang adalah proses peniruan atau penyajian kenyataan oleh Penulis dengan cara yang sesuai dengan imajinasi, ekspresi, dan gaya mereka. Unsur mimesis dapat dilihat dari plot, karakter, latar, tema, dan gaya bahasa yang digunakan dalam novel tersebut. Novel ini menggambarkan kisah seorang wanita bernama Nada yang mencari ibunya yang hilang sejak ia masih bayi. Novel ini juga mengungkapkan berbagai masalah sosial yang terjadi di masyarakat Mesir, seperti kemiskinan, korupsi, kekerasan, dan diskriminasi.
27. NILAI-NILAI MASYARAKAT DALAM CERPEN “ROBOHNYA SURAU KAMI” KARYA AHMAD ALI NAVIS
http://bastra.uho.ac.id/index.php/journal/article/download/96/100/178
Jurnal ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai masyarakat yang terdapat dalam cerpen “Robohnya Surau Kami” karya A.A Navis. Jurnal ini menggunakan pendekatan mimesis, yaitu teori yang menyatakan bahwa seniman meniru kenyataan sesuai dengan imajinasi mereka untuk menciptakan karya baru. Unsur mimesis dalam cerpen “Robohnya Surau Kami” adalah proses peniruan atau penyajian kenyataan oleh A.A Navis dengan cara yang sesuai dengan imajinasi, ekspresi, dan gaya beliau. Unsur mimesis dapat dilihat dari plot, karakter, latar, tema, dan gaya bahasa yang digunakan dalam cerpen ini.
28. KAJIAN MIMESIS DALAM NOVEL DOA CINTA KARYA SIRIN M.K
https://conference.unsri.ac.id/index.php/SNBI/article/download/1301/703
Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kajian mimesis dalam novel Doa Cinta karya Sirin M.K. Jurnal ini menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data yang berkaitan dengan mimesis dalam novel tersebut. Jurnal ini juga menggunakan teori mimesis dari Aristoteles, yang menyatakan bahwa seniman meniru kenyataan sesuai dengan imajinasi mereka untuk menciptakan karya baru.
Unsur mimesis dalam novel Doa Cinta adalah proses peniruan atau penyajian kenyataan oleh penulis dengan cara yang sesuai dengan imajinasi, ekspresi, dan gaya beliau. Unsur mimesis dapat dilihat dari latar, suasana, tokoh, dan alur yang digunakan dalam novel tersebut.
29. ANALISIS CERITA PUSUK BUHIT PADA MASYARAKAT BATAK TOBA BERDASARKAN PENDEKATAN MIMETIK
http://digilib.unimed.ac.id/41233/1/Fulltext.pdf
Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kajian mimesis dalam cerita rakyat Pusuk Buhit yang berasal dari masyarakat Batak Toba. Jurnal ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik pustaka dan wawancara. Jurnal ini juga menggunakan teori mimesis dari Aristoteles, yang menyatakan bahwa seniman meniru kenyataan sesuai dengan imajinasi mereka untuk menciptakan karya baru.
Jurnal ini menemukan bahwa unsur mimesis dalam cerita rakyat Pusuk Buhit dapat dilihat dari latar, suasana, tokoh, dan alur yang digunakan dalam cerita tersebut, lalu jurnal ini juga menjelaskan bahwa cerita rakyat Pusuk Buhit menggambarkan berbagai permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat Batak Toba, seperti kemiskinan, percintaan, terlalu memanjakan anak, dan pengkhianatan.
30. PLANETARIUM DI MANADO (MIMESIS DALAM ARSITEKTUR)
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/download/4876/pdf
Pada jurnal ini sang pengkaji membahas tentang proses perancangan planetarium di Manado dengan menggunakan tema mimesis dalam arsitektur. Mimesis adalah konsep yang mengutamakan pengimitasian bentuk dan borrowing (peminjaman) dari objek-objek tertentu. Jurnal ini menampilkan beberapa gambar dan sketsa yang menggambarkan rancangan planetarium, baik dari segi bentuk, ruang, fungsi, maupun material.
Unsur mimesis dalam rancangan planetarium di Manado adalah sebagai berikut:
Bentuk bangunan planetarium yang menyerupai bola langit, yang merupakan simbol dari jagad raya dan benda-benda langit yang ada di dalamnya.
Bentuk atap planetarium yang menyerupai cincin Saturnus, yang merupakan salah satu planet yang paling menarik dan unik di tata surya.
Bentuk fasad planetarium yang menyerupai permukaan bulan, yang merupakan satelit alami bumi yang paling dekat dan sering terlihat di langit malam, dan lain-lain.
Komentar
Posting Komentar